Ketika Hilangnya Thuma’ninah

Oleh: Ustadz Amrullah Tekko حَفِظَهُ اللهُ

 

بسم الله الرحمن الرحيم

Di antara musibah terbesar yang dialami oleh orang yang shalat adalah, ketika thuma'ninah terabaikan atau telah hilang dari setiap shalat yang ia lakukan.. 

Karena sungguh, tanpa thuma'ninah maka sebanyak dan seikhlas apapun shalat yang ia lakukan, maka pasti shalatnya tidak akan pernah diterima oleh Allah تعالى .. 

Ibarat memanggul karung berisi pasir setiap harinya, memberatkan, ia capek, lelah, dan penat akan tetapi sia-sia, karena shalatnya tidak diterima oleh Allah تعالى .. 

Tahukah kita, bahwa dalam hadits riwayat imam Bukhari dan Muslim رَحِمَهُ اللهُ تعالى, Rasulullah pernah menyuruh seseorang mengulangi shalatnya sampai 3 (tiga) kali karena orang tersebut tidak thuma'ninah dalam shalatnya.. 

Simak perkataan Abu Hurairah رَضِيَ اللهُ عَنْهُ di bawah ini : 

إن الرجل ليصلي ستين سنة ما تقبل له صلاة لعله يتم الركوع ولا يتم السجود ويتم السجود ولا يتم الركوع

“Sesungguhnya ada seseorang yang shalat selama 60 tahun, akan tetapi tidak ada satu shalatnya pun yang diterima. Boleh jadi ruku’nya sempurna akan tetapi sujudnya tidak sempurna. Boleh jadi sujudnya sempurna, akan tetapi ruku’nya tidak sempurna.” [HR. Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, (1/257)] 

Ruku’ thuma'ninah akan tetapi sujud tidak thuma'ninah. Sujud thuma'ninah akan tetapi ruku’ tidak thuma'ninah akan tertolak shalatnya, lalu bagaimana lagi jika semua gerakan shalat kita tidak thuma'ninah.. 

ونسأل الله تعالى السلامة والعافية  ...

Adalah Hudzaifah ibnul Yaman رَضِيَ اللهُ عَنْهُ pernah memperhatikan seseorang yang lagi shalat. Setelah selesai shalat beliau bertanya kepada orang tersebut, 

منذُ كم تصلِّي هذِهِ الصَّلاةَ ؟

“Sudah berapa lama engkau shalat seperti ini..??” 

Orang tersebut menjawab, 

منذُ أربعينَ عامًا

“Sejak 40 tahun..” 

Hudzaifah berkata, 

ما صلَّيتَ منذُ أربعينَ سنةً

“Engkau tidak shalat selama 40 tahun..” 

ولو متَّ وأنتَ تصلِّي هذِهِ الصَّلاةَ لمتَّ على غيرِ فطرةِ محمَّدٍ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ

“Dan seandainya engkau meninggal dengan shalat seperti ini, niscaya engkau meninggal tidak di atas fithrahnya Nabi Muhammad .” [HR. an-Nasa-i] 

Oleh karenanya, musibah besar yang menanti orang yang shalat akan tetapi tidak tuma'ninah dalam shalatnya adalah ia terancam akan dimasukkan ke dalam neraka khusus yang bernama neraka Wail.. 

Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman, 

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ

“Maka celakalah (Neraka Wail) bagi orang-orang yang shalat.. 

ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.”  [QS. al-Ma'un(107): 4-5] 

Dan kata para ulama tafsir, bahwa di antara makna daripada “Lalai dari shalatnya” adalah ia tidak memenuhi rukun-rukun shalatnya.. 

Maka oleh karenanya, sebelum terlambat, sebelum penyesalan itu datang, mari kita berikan perhatian yang lebih serius lagi terhadap shalat-shalat kita.. 

Dan nasihat saya untuk para DKM masjid dan mushallah, sering-seringlah mengadakan kajian yang bertemakan sifat shalat Rasulullah , jangan cepat puas jika masjid atau mushallah ramai dengan jamaah, karena ramai jamaah saja tidak cukup, shalat berjamaah saja tidak cukup, sampai terpenuhi syarat diterimanya shalat, yaitu ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah ... 

وبالله وحده التوفيق  ...

Rumah Ilmu RBG, 07 Rabi'ul Awwal 1442 H 

Referensi:

Disadur dari akun FB beliau.

Komentar